Sore ini sedang telpon dengan ibu. Entah ada angin apa, tiba-tiba obrolan terkait masa depan pun dimulai. Selama ditanah rantau setiap kali telepon ibu selalu menanyakan kabar, menanyakan sudah makan atau belum?, sedang apa? dan hanya membahas tentang bagaimana kabar keluarga di rumah dan kabar semua yang ada di lampung. Pasti bahasan enggak akan habis-habis. Sampai-sampai aku tertidur karena sangat banyak cerita yang ibu sampaikan, dan sungguh sangat menarik. tetapi terkadang karena terlalu panjang dan lama sampai tertidur tiba-tiba.
Namun sore ini obrolan berubah. Tiba-tiba ibu membahas terkait jodoh, pernikahan dan restu. MasyaALLAH sejauh ini saya belum pernah menyampaikan keinginan untuk menikah, atau menyampaikan bagaimana saya akan menikah hanya saja saya menyampaikan bahwa saya tidak akan pacaran dan saya tidak mungkin membawa pacar untuk menemui kedua orang tua, saya juga tidak pernah menyampaikan jika saya sedang ada rasa dengan seorang laki-laki atau lawan jenis, karena saya pun jarang memperhatikan perasaan saya. Sejauh ini saya selalu menyibukkan agar tidak ada rasa yang tidak semestinya saya bangga-banggakan. Ibu bilang kalo bapak menyampaikan dan menyimpulkan bahwa saya sudah punya pacar. JEEDEERRRR kaget banget dan lucu juga sih. Mungkin ini karena saya yang sudah sedewasa ini belum pernah menyampaikan terkait hal ini ke orang tua sehingga orang tua saya berasumsi sendiri :(...
Bapak menyampaikan terkait restunya untuk menyerahkan kewajiban membimbing anak terakhirnya ini kepada seorang laki-laki untuk melanjutkan membimbing menjadi istri yang solehah insyaALLAH, yang ibu bapak tidak tahu, dan saya pun belum tahu sama sekali siapa dia?
Ngobrol tidak melulu tentang kabar dan tentang kuliah ternyata.
Ngobrol tentang pernikahan dengan orangtua itu penting, tentang prinsip dan visi yang akan kita bangun dalam rumah tangga itu penting kawan. Supaya sama-sama enak gimana ketika saat itu telah tiba, dan kita tidak perlu mendadak menyampaikan keinginan terkait prosesi pernikahan dengan kedua orangtua, dan keluarga,
Tetap berdoa agar Allah SWT memberikan yang terbaik, entah kapan saatnya akan datang dan siapa yang akan datang, semoga itulah yang terbaik pilihan Allah SWT dan saya mampu memahami dan bersyukur serta bersabar dengan apa yang Allah SWT berikan.
"Ibu doake mugo-mugo jodohe seng isoh dadi imam"
aamiin :)
Siapapun dia yang akan datang kepada bapak dan ibu, semoga dia adalah orang yang tidak mengambil saya saja dari bapak dan ibu. Tetapi dia mampu menjadi anggota keluarga yang membahagiakan bagi saya, bapak, ibu dan keluarga.
Siapapun dia yang akan datang kepada bapak dan ibu, semoga dia adalah orang yang tidak mengambil saya saja dari bapak dan ibu. Tetapi dia mampu menjadi anggota keluarga yang membahagiakan bagi saya, bapak, ibu dan keluarga.
Komentar
Posting Komentar