Langsung ke konten utama

Mendadak Membahas tentang Masa Depan *Pernikahan

Image result for restu bapak

Sore ini sedang telpon dengan ibu. Entah ada angin apa, tiba-tiba obrolan terkait masa depan pun dimulai. Selama ditanah rantau setiap kali telepon ibu selalu menanyakan kabar, menanyakan sudah makan atau belum?, sedang apa? dan hanya membahas tentang bagaimana kabar keluarga di rumah dan kabar semua yang ada di lampung. Pasti bahasan enggak akan habis-habis. Sampai-sampai aku tertidur karena sangat banyak cerita yang ibu sampaikan, dan sungguh sangat menarik. tetapi terkadang karena terlalu panjang dan lama sampai tertidur tiba-tiba.


Namun sore ini obrolan berubah. Tiba-tiba ibu membahas terkait jodoh, pernikahan dan restu. MasyaALLAH sejauh ini saya belum pernah menyampaikan keinginan untuk menikah, atau menyampaikan bagaimana saya akan menikah hanya saja saya menyampaikan bahwa saya tidak akan pacaran dan saya tidak mungkin membawa pacar untuk menemui kedua orang tua, saya juga tidak pernah menyampaikan jika saya sedang ada rasa dengan seorang laki-laki atau lawan jenis, karena saya pun jarang memperhatikan perasaan saya. Sejauh ini saya selalu menyibukkan agar tidak ada rasa yang tidak semestinya saya bangga-banggakan. Ibu bilang kalo bapak menyampaikan dan menyimpulkan bahwa saya sudah punya pacar. JEEDEERRRR kaget banget dan lucu juga sih. Mungkin ini karena saya yang sudah sedewasa ini belum pernah menyampaikan terkait hal ini ke orang tua sehingga orang tua saya berasumsi sendiri :(...
Bapak menyampaikan terkait restunya untuk menyerahkan kewajiban membimbing anak terakhirnya ini kepada seorang laki-laki untuk melanjutkan membimbing menjadi istri yang solehah insyaALLAH, yang ibu bapak tidak tahu, dan saya pun belum tahu sama sekali siapa dia?


Ngobrol tidak melulu tentang kabar dan tentang kuliah ternyata.
Ngobrol tentang pernikahan dengan orangtua itu penting, tentang prinsip dan visi yang akan kita bangun dalam rumah tangga itu penting kawan. Supaya sama-sama enak gimana ketika saat itu telah tiba, dan kita tidak perlu mendadak menyampaikan keinginan terkait prosesi pernikahan dengan kedua orangtua, dan keluarga,

Tetap berdoa agar Allah SWT memberikan yang terbaik, entah kapan saatnya akan datang dan siapa yang akan datang, semoga itulah yang terbaik pilihan Allah SWT dan saya mampu memahami dan bersyukur serta bersabar dengan apa yang Allah SWT berikan.
"Ibu doake mugo-mugo jodohe seng isoh dadi imam"

aamiin :)

Siapapun dia yang akan datang kepada bapak dan ibu, semoga dia adalah orang yang tidak mengambil saya saja dari bapak dan ibu. Tetapi dia mampu menjadi anggota keluarga yang membahagiakan bagi saya, bapak, ibu dan keluarga. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Etika Penelitian dalam Keperawatan

ETIKA PENELITIAN A. Pengertian Etika berasal dari bahasan Yunani ethos. Apabila ditinjau dari aspek etimologis memiliki makna kebiasaan dan peraturan perilaku yang berlaku dalam masyarakat. Menurut pandangan Sastrapratedja (2004) dalam Yurissa (2008), etika dalam konteks filsafat merupakan refleksi filsafat atas moralitas masyarakat sehingga etika disebut pula sebagai filsafat moral. Etika membantu manusia untuk melihat secara kritis moralitas yang dihayati masyarakat, etika juga membantu kita untuk merumuskan pedoman etis yang lebih adekuat dan norma-norma baru yang dibutuhkan karena adanya perubahan yang dinamis dalam tata kehidupan masyarakat. Sedangkan etika dalam ranah penelitian lebih menunjuk pada prinsip-prinsip etis yang diterapkan dalam kegiatan penelitian. Peneliti dalam melaksanakan seluruh kegiatan penelitian harus memegang teguh sikap ilmiah (scientific attitude) serta menggunakan prinsip-prinsip etika penelitian. Meskipun intervensi yang dilakukan dalam pene...

Renungan Penyesalanku

Merenung di malam sunyi, sambil diiringi musik tentang taubat. Semakin membuat hati semakin teriris rasanya. Merenung untuk satu bulan terakhir, tentang apa yang sudah ku berikan untuk organisasi Rohis yang diamanahkan untukku ini. FUTUR, kini menghantuiku. Semua serba salah, semua menjadi alasan. Tugas kuliah banyak, semester ini banyak praktik, jarang di Tembalang, pulang praktik lanjut nugas kelompok. Amanah organisasi selalu terkesampingkan. Semua itu hanyalah sebuah alasan untuk menghindar, untuk bermalas-malasan. Kenapa semua selalu seperti ini? semua cuma setengah-setengah. Amanah mana yang kamu kerjakan dengan bersungguh-sungguh? hati mulai memberontak menanyakan hal ini. Suatu ketika, saking nggak tahan menahan semua yang dirasakan, merasa tidak kuat menahan semua stressor yang mulai menghantui ini. Aku pun mulai menceritakan apa yang sedang aku rasakan kepada mbakku.  " Mbak aku enggak kuat di semester ini, rasanya aku udah mulai stress, aku merasa lelah ...

Ramadhan Terakhir Bersamamu

Ramadhan 1439 H mungkin akan menjadi Ramadhan terakhirku di Semarang. Seharusnya aku bahagia dengan hal ini, karena aku akan kembali ke tanah kelahiranku. Bukankah hal ini yang sudah aku inginkan untuk segera pulang, pulang ke tanah kelahiranku, tidak ingin melanjutkan studi karena merasa sudah tidak mampu mengikuti perkuliahan, sudah merasa pusing dengan pembelajaran di bangku perkuliahan. Namun hal ini tidak selaras dengan hatiku, aku merasa sedih ketika mendapatkan kabar ini, mungkin kabar lain yang menyertai ini, sehingga membuatku merasa sedih. Ini harus membuatku lebih semangat untuk menyelesaikan studiku dan segera kembali ke rumah. Rumah dimana aku dibesarkan sekarang sudah rindu.  Aku tidak pernah menyesal jika tidak mampu menyelesaikan profesi tapi aku akan sangat menyesal jika aku tidak mampu menyelesaikan S1 dan terlambat menyelesaikannya yang menjadikan beban untuk keluargaku. Untuk seusiaku seharusnya sudah mampu mandiri dan mampu memberikan yang terbaik untuk o...