Jama’ah
Dalam Berdakwah Dibutuhkan?
by: Eva Handayani
Dakwah adalah suatu
kewajiban yang dibebankan kepada orang-orang yang beriman baik laki-laki maupun
perempuan untuk menuju jalan keselamatan dunia dan akhirat. Pada kaidah pertama
dalam buku Qawa’idud Da’wah Ilallah, Dakwah merupakan puncak dari ibadah kepada
Allah SWT. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT:
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
beribadah kepada-KU” (QS. Adz-Dzariyat: 56)
Nah, sudah jelas
disampaikan bahwa tujuan diciptakan manusia adalah untuk beribadah kepada Allah
SWT, dan dalam beribadah pun harus dilandasi dengan keilmuan. Sementara
keilmuan harus sesuai dengan ajaran Allah seperti yang diturunkan kepada Nabi
dan RasulNya. Nah inilah tugas Nabi dan Rasul yaitu sebagai dai yang menyeru
kepada kebenaran. Nabi dan Rasul diutus untuk menyampaikan firman-firman Allah
kepada seluruh umat manusia, mengajak mereka pada jalan yang benar,
menyampaikan tentang bagaimana cara kita untuk beribadah kepada Allah sesuai
yang Allah ajarkan kepada Nabi dan RasulNya. Dakwah ini merupakan bentuk kasih
sayang kepada sesama hambaNya, karena menyelamatkan mereka yang hendak ke
neraka menuju ke syurga. Berdakwah adalah bagaimana seseorang menyampaikan
suatu pemikiran yang sudah menyatu dengan dirinya.
“Serulah manusia ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik,
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik” (QS. An-Nahl:125)
Ayat-ayat tersebut
mengandung perintah untuk mengajak manusia ke jalanNya, dan menjadi landasan
kewajiban berdakwah. Pada dasarnya kita terlahir untuk menjadi seorang dai yang
menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran. Dakwah inilah suatu kewajiban
yang melekat karena keimanan, dan didasari oleh kesadaran bahwa dakwah
dilakukan sebagai realisasi ketaatan kepada Allah SWT.
Allah SWT memerintahkan
kita untuk membentuk umat yang senantiasa berdakwah, amar ma’ruf dan nahi
munkar. Nah pada point ini menyampaikan terkait jamaah, apakah jamaah
diperlukan dalam berdakwah?
“Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebaikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah yang munkar, mereka itulah orang-orang
yang beruntung” (QS. Ali-Imran:104)
Dari ayat tersebut
dapat diambil point pentingnya yaitu sebagai berikut:
1. Keharusan
membentuk umat atau jamaah
Pada ayat ini dengan tegas menunjukkan
kewajiban membentuk sebuah umat atau jamaah dengan tugas atau karakter yang
spesifik. Jama’ah menurut bahasa sendiri memiliki arti yaitu “sejumlah besar
manusia”, atau “sekelompok manusia yang berhimpun untuk mencapai tujuan yang
sama”. Nah dalam Kalamullah sudah disebutkan bahwa berjamaah itu perlu untuk
bersama-sama mencapai tujuan dakwah yaitu menuju kemenangan. Begitupun dengan Sabda Rasulullah SAW
“Orang
mukmin terhadap orang mukmin lainnya, bagaikan satu bangunan yang
bagian-bagiannya saling menguatkan”.
Dan dalam QS. As-Saff : 4 sudah Allah
sampaikan terkait jamaah.
“Sesungguhnya
Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan Allah SWT dalam barisan
yang teratur, mereka seakan-akan seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh”.
Dengan jamaah kita akan saling
menguatkan satu sama lain. Berjamaah berarti menyeru kebaikan dan mencegah
kemungkaran secara kolektif. Dengan berjamaah berarti kita mampu berdakwah
dengan menyentuh di berbagai aspek kehidupan. Hal ini pun tidak mungkin dicapai
secara individu saja.
2. Umat
dimaksudkan untuk melakukan dakwah, amar ma’ruf dan nahi munkar
3. Dakwah
adalah aktifitas yang membawa keberuntungan
Dengan berdakwah bersama jamaah spiritualitas kita
akan terjaga dan akan mencapai kemenangan spiritual, dengan dakwah berjamaah kemenangan
soliditas akan kita dapatkan untuk mempererat ukhuwah, dengan dakwah berjamaah kita
akan mendapatkan kemenangan penjagaan diri, dengan dakwah berjamaah kemenangan
shaf pergerakan akan kita dapatkan dan kemenangan akhirat yaitu kemenangan yang
kita impikan akan kita capai bersama.
Berjamaah berarti kita
akan mengikuti irama dakwah ini, bersedia mengurangi langkah kita jika terlalu
cepat namun tidak berhenti dan mempercepat langkah namun tidak tergesa-gesa,
dan rela menyerahkan keputusan kepada ahlinya untuk menentukan pembenaran.
Bejamaah berarti kita memiliki seorang Qiyadah yang memimpin jalannya dakwah
ini dan kewajiban kita sebagai jundi yaitu taat dan patuh kepada ketetapan
Qiyadah kita. Dan sebagai Qiyadah tetap menghargai pendapat dan masukan dari
setiap Jundi nya.
Referensi :
1. Al Quran
2. Dakwatuna. from https://www.dakwatuna.com/2012/09/19/23005/kewajiban-membentuk-jamaah-dakwah/#axzz5QNgOnxas
3. Catatan materi
4. Jabir, Hussain bin Muhammad bin Ali. 2001. Menuju Jama'atul Muslimin. Jakarta : Robbani Press.
5. Said, Hammam Abdurrahim. 2017. Qowa'idud Da'wah Ilallah. Solo : PT Era Adicitra Intermedia.
Komentar
Posting Komentar