Langsung ke konten utama

Kesehatan

Resume Jurnal
ASI Eksklusif untuk Kekebalan Tubuh Bayi


ASI eksklusif adalah pemberian ASI (air susu ibu) sedini mungkin setelah persalinan, diberikan tanpa jadwal dan tidak diberi makanan lain, walaupun hanya air putih,sampai bayi berumur 6 bulan. Setelah 6 bulan, bayi mulai dikenalkan dengan makanan lain dan tetap diberi ASI sampai bayi berumur dua tahun. Sedangkan sistem kekebalan atau sistem imun adalah sistem perlindungan pengaruh luar biologis yang dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme. Jika sistem kekebalan bekerja dengan benar, sistem ini akan melindungi tubuh terhadap infeksi bakteri dan virus, serta menghancurkan sel kanker dan zat asing lain dalam tubuh. Jika sistem kekebalan melemah, kemampuannya melindungi tubuh juga berkurang, sehingga menyebabkan patogen, termasuk virus yang menyebabkan demam dan flu, dapat berkembang dalam tubuh. Sistem kekebalan juga memberikan pengawasan terhadap sel tumor, dan terhambatnya sistem ini juga telah dilaporkan meningkatkan resiko terkena beberapa jenis kanker. Sistem kekebalan sendiri bisa didapatkan melalui vaksin maupun vitamin sedangkan sistem kekebalan bayi itu sendiri bisa didapat dari ASI eksklusif karena dalam ASI eksklusif terdapat kolostrum yang kaya akan antibodi dan mineral.
Banyak penelitian yang menyatakan  bahwa ASI eksklusif memiliki manfaat sebagai sistem kekebalan tubuh bayi secara alami, karena beberapa kandungan yang terdapat dalam ASI. Beberapa jurnal berikut menyatakan keefektifan ASI eksklusif sebagai sistem kekebalan tubuh alami pada bayi. Jurnal pertama yaitu jurnal penelitian yang dilakukan oleh Ramadhani (2013) menyatakan dari penelitian yang dilakukannya kepada responden berjumlah  135 bayi dengan pengelompokan bayi usia 0-5 bulan 29 hari yang masih mendapat ASI saja sebanyak 41 bayi (30,4%) dan yang sudah mendapat campuran lain selain ASI sebanyak 28 bayi (20,7%). Jumlah bayi usia 6-12 bulan dengan ASI eksklusif sebanyak 34 bayi (25,2%) dan 32 bayi lainnya (23,7%) non ASI eksklusif. Sebanyak 57 bayi (42,2%) pernah diare dan 78 bayi lainnya (57,8%) tidak pernah.
Jurnal kedua, jurnal penelitian yang dilakukan oleh Nur, A (2014) menyatakan bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa balita yang tidak ASI eksklusif berisiko 1,4 kali dibanding balita yang diberi ASI eksklusif. Terdapat hubungan yang bermakna antara pemberian ASI eksklusif dengan penyakit infeksi yang dialami balita dengan nilai p < 0,05. Pada variabel pemberian makanan pendamping ASI, sebagian besar balita diberi makanan tambahan pada usia lebih dari enam bulan. Namun, ada juga balita yang diberikan makanan tambahan sejak usia satu bulan. Dari 1.443 balita yang diberi makanan tambahan pada usia lebih dari 6 bulan, 62,5% diantaranya tidak mengalami gejala penyakit infeksi. Balita yang diberi MP-ASI pada usia 4-6 bulan berisiko 1,6 kali mengalami penyakit infeksi dibanding usia lebih dari enam bulan. Terdapat hubungan yang bermakna antara pemberian makanan pendamping ASI dengan penyakit infeksi yang dialami balita dengan nilai p < 0,05.
Jurnal ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Praveen (2015) menyatakan bahwa ada hubungan bermakna antara pemberian ASI eksklusif terhadap sistem kekebalan tubuh bayi. Terutama dalam mencegah bakteri yang akan mengganggu sistem kekebalan tubuh bayi. Hal ini di karena kandungan dari ASI itu sendiri terdapat kolostrum, yang kaya akan antibodi untuk mencegah dan melindungi tubuh dari ancaman dari benda-benda asing diluar tubuh.
Jurnal keempat, penelitian yang dilakukan oleh Alasil (2015) menyatakan bahwa menyusi dapat memberikan bayi keseimbangan yang diperlukan bertujuan untuk mempertahankan homeostasis jaringan sehingga jaringan mukosa mampu untuk melakukan normal fisiologis. ASI merupakan media yang memungkinkan untuk mendapatkan imunitas pasif melalui imunoglobulin dan senyawa mikroba lainnya. Menyusui dapat menghindari atau mencegah infeksi pada usus bayi, karena menyusui dapat meningkatkan kekebalan tubuh bayi untuk perlindungan terhadap beberapa infeksi pencernaan.
Jurnal kelima, penelitian yang dilakukan oleh Maertensa et al. (2014) menyatakan bahwa didukung oleh beberapa penelitian yang menyatakan bahwa ASI mampu mengatasi penyakit pada antibodi, dan mampu mengatasi penyakit karena bakteri dan virus seperti influenza pada bayi. ASI mengandung kolostrum yang mengandung banyak antibodi terutama IgA yang ada pada ASI Eksklusif dan dapat tersampaikan kepada bayi melalui pemeberian ASI kepadanya.
Menurut beberapa jurnal di atas dapat disimpulkan bahwa pemberian ASI eksklusif yaitu pemberian ASI kepada bayi tanpa memberikan makanan pendamping hingga usia 6 bulan, setelah itu diberikan makanan pendamping ASI dan dilanjut sampai usia 2 tahun. Pemberian ASI eksklusif tersebut mampu membentuk sistem kekebalan tubuh bayi secara alami.



Daftar Pustaka

Nur, Abidah & Nelly Marissa. 2014. Riwayat pemberian Air Susu Ibu dengan penyakit infeksi pada balita. Artikel penelitian Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 9 (2)

Rahmadani, eka putri. Gustina lubis & Edison. 2013. Hubungan Pemberian ASI eksklusif dengan angka kejadian diare akut pada bayi usia 0-1 tahun di puskesmas kuranji kota padang. Jurnal kesehatan andalas 2(2)

Praveen, Paurush et al. 2015.The role of breast-feeding in infant immune system: a systems perspective on the intestinal microbiome. Microbiome 10.1186/s40168-015-0104-7, 3:41

Alasil, S.M. & Prameela K.K. 2015.  Breastfeeding as a tool that empowers infant immunity through maternal vaccination. J Vaccines Vaccin 6(2) 1000271. 6: 271

Maertensa, K et al. 2014. Breastfeeding after maternal immunisation during pregnancy: Providing immunological protection to the newborn: A review. Vaccine 32 1786–1792

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Etika Penelitian dalam Keperawatan

ETIKA PENELITIAN A. Pengertian Etika berasal dari bahasan Yunani ethos. Apabila ditinjau dari aspek etimologis memiliki makna kebiasaan dan peraturan perilaku yang berlaku dalam masyarakat. Menurut pandangan Sastrapratedja (2004) dalam Yurissa (2008), etika dalam konteks filsafat merupakan refleksi filsafat atas moralitas masyarakat sehingga etika disebut pula sebagai filsafat moral. Etika membantu manusia untuk melihat secara kritis moralitas yang dihayati masyarakat, etika juga membantu kita untuk merumuskan pedoman etis yang lebih adekuat dan norma-norma baru yang dibutuhkan karena adanya perubahan yang dinamis dalam tata kehidupan masyarakat. Sedangkan etika dalam ranah penelitian lebih menunjuk pada prinsip-prinsip etis yang diterapkan dalam kegiatan penelitian. Peneliti dalam melaksanakan seluruh kegiatan penelitian harus memegang teguh sikap ilmiah (scientific attitude) serta menggunakan prinsip-prinsip etika penelitian. Meskipun intervensi yang dilakukan dalam pene...

Renungan Penyesalanku

Merenung di malam sunyi, sambil diiringi musik tentang taubat. Semakin membuat hati semakin teriris rasanya. Merenung untuk satu bulan terakhir, tentang apa yang sudah ku berikan untuk organisasi Rohis yang diamanahkan untukku ini. FUTUR, kini menghantuiku. Semua serba salah, semua menjadi alasan. Tugas kuliah banyak, semester ini banyak praktik, jarang di Tembalang, pulang praktik lanjut nugas kelompok. Amanah organisasi selalu terkesampingkan. Semua itu hanyalah sebuah alasan untuk menghindar, untuk bermalas-malasan. Kenapa semua selalu seperti ini? semua cuma setengah-setengah. Amanah mana yang kamu kerjakan dengan bersungguh-sungguh? hati mulai memberontak menanyakan hal ini. Suatu ketika, saking nggak tahan menahan semua yang dirasakan, merasa tidak kuat menahan semua stressor yang mulai menghantui ini. Aku pun mulai menceritakan apa yang sedang aku rasakan kepada mbakku.  " Mbak aku enggak kuat di semester ini, rasanya aku udah mulai stress, aku merasa lelah ...

Ramadhan Terakhir Bersamamu

Ramadhan 1439 H mungkin akan menjadi Ramadhan terakhirku di Semarang. Seharusnya aku bahagia dengan hal ini, karena aku akan kembali ke tanah kelahiranku. Bukankah hal ini yang sudah aku inginkan untuk segera pulang, pulang ke tanah kelahiranku, tidak ingin melanjutkan studi karena merasa sudah tidak mampu mengikuti perkuliahan, sudah merasa pusing dengan pembelajaran di bangku perkuliahan. Namun hal ini tidak selaras dengan hatiku, aku merasa sedih ketika mendapatkan kabar ini, mungkin kabar lain yang menyertai ini, sehingga membuatku merasa sedih. Ini harus membuatku lebih semangat untuk menyelesaikan studiku dan segera kembali ke rumah. Rumah dimana aku dibesarkan sekarang sudah rindu.  Aku tidak pernah menyesal jika tidak mampu menyelesaikan profesi tapi aku akan sangat menyesal jika aku tidak mampu menyelesaikan S1 dan terlambat menyelesaikannya yang menjadikan beban untuk keluargaku. Untuk seusiaku seharusnya sudah mampu mandiri dan mampu memberikan yang terbaik untuk o...