Ibu "Pengen maem bakso enggak?"
Rendi (keponakan cowok) "Pengen mbah, yok lek tuku bakso" mengajakku pergi beli bakso
Ibu "Yo wes nggowo mantel ndak udan gede meneh" saat itu hujan sudah reda
Aku dan keponakan pun berangkat untuk membeli bakso, aku tahu ibuku sangat suka bakso yang ada di desa sebelah. Sesampai di tempat penjual bakso hujan semakin deras dan membuat kita terjebak tidak bisa pulang.
Ketika hujan mereda aku dan keponkan langsung pulang dan sesampainya di rumah bakso yang kita beli udah berkurang hangatnya. Ibu terlihat lahap memakan bakso malam itu. Seneng deh melihatnya.
Hujan masih deras, kami yang di rumah masih menunggu Bapak pulang dari RS.
Malam itu aku dan keponakan masuk angin. Hanya kasih sayang dan pelukannya yang mampu menghangatkan tubuh ini. Selimut aja kalah hangatnya hehe
Aku senang dengan hujan malam itu, malam penuh kehangatan bersama ibuku. Hujan benar membawa keberkahan Allohumma Shoyyiban Nafi'an "Ya Allah, jadikanlah hujan ini hujan yang membawa manfaat" (HR. Bukhari)
Berkah hujan malam itu, adalah mendapat pelukan hangat dari ibu,,
Malam terakhir di rumah sebelum kembali ke tanah rantau, ibu memelukku erat. Rasanya aku masih belum mau kembali ke tanah rantau. Rasanya ingin membawa ibuku dan bapakku bersamaku.
Sepanjang perjalanan hujan turun menemani perjalananku
Flashback masa kecilku
Dulu hujan adalah musuh bagi tubuhku, gerimis rintik kecil saja membuat tubuhku demam. Hingga akhirnya membuat ibuku selalu berusaha melindungiku dari gerimis rintik kecil dan hujan.
Miss you hujan
Miss you Ibu
Komentar
Posting Komentar